Ketika berbicara
tentang Indonesia dan dunia mode. Kita pasti sering melihat bahwa bangsa
Indonesia termasuk kaum yang memiliki ragam mode khas daerahnya dan juga
mengadopsi bangyak gaya dari berbagai negara. Hal ini tidak terlepas dari
semakin meluasnya era globalisasi yang banyak di sebarkan. Sebagai sebah negara
berkembang Indonesia termasuk negara yang sangat ‘welcome’ dengan datangnya
berbagai pengaruh dari luar (negara tetangga).
PERKEMBANGAN industri fashion di Tanah Air memang terbukti cukup signifikan.
Tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan negara tetangga, Singapura.
Hal ini pun dibenarkan oleh desainer Ari Seputra. Meski Singapura lebih maju dan kerap kali disebut sebagai surga belanja, rupanya penduduk di negeri Singa itu masih kalah stylish dibanding Indonesia.
"Singapura itu the worst stylish in the world. karena mereka tidak stylish sama sekali. Pakaiannya very casual, enggak ada orang bergaya,"ujar ari seputra saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Hal ini pun dibenarkan oleh desainer Ari Seputra. Meski Singapura lebih maju dan kerap kali disebut sebagai surga belanja, rupanya penduduk di negeri Singa itu masih kalah stylish dibanding Indonesia.
"Singapura itu the worst stylish in the world. karena mereka tidak stylish sama sekali. Pakaiannya very casual, enggak ada orang bergaya,"ujar ari seputra saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Berbeda dengan kita yang kalau berpakaian
sangat gaya, berusaha untuk tampil menarik," imbuhnya.
style indonesia:
style singapura:
Ari sendiri memang mengikuti perkembangan fashion di Singapura. Apalagi karya busananya juga dipasarkan di sana.
"Koleksi yang di sana memang regular karena lebih pemilih. Mereka
juga lebih sensitif fabric,
price sama styling. Lalu juga yang ditanya
pertama bagaimana cara mencucinya, karena mereka tidak suka repot,"
tutupnya.
Tapi jika kita melihat kembali keadaan
bangsa dan penduduk kita saat ini. Hal tersebut sangat miris, karena
sesungguhnya keadaan bengsa kita yang saat ini berada pada kondisi ekonomi
menengah kebawah, membuat hal itu patut
kembali di pertanyakan. Bahkan bisa dikatakan kategori ‘ekonomi menengah’
di indonesia itu sebenarnya sebanding dengan kategori ‘ ekonomi bawah’ yang da
di negara yang lebih maju.
Tapi, kita termasuk dalam bangsa yang tidak
mau tertinggal soal gaya dan fashion. Mau mahal, murah, kualitas rendah sampai kualitas
tinggi pun, selama itu masih masuk dalam tren yang sedang ini saat ini, itu
termasuk hal yang lumrah di mata bangsa kita. Dan rata- rata lebih sering
menghabiskan biaya untuk hal tersebut tanpa memikirkan lagi efek kedepan,
apakah pakaian itu akan bertahan dengan perawatan biasa, atau harus
mengeluarkan kocek untuk merawatnya lagi. Dan akhirnya akan berefek pada
ekonomi rumah tangga.
Yang semakin membuat miris adalah, ketika
melihat bahwa style kini di jadikan ajang untuk menaikan gengsi. Bahwa ketika rata – rata bangsa kita bahkan harus
berusaha lagi menaikan kondisi ekonominya, tapi di lupakan dan melenceng untuk
menaikan gengsi mereka di lingkungan tempat tinggal mereka.
Sangat di sayangkan… andaikan kita mau lebih
banyak belajar….
0 komentar:
Posting Komentar