Rabu, 19 Juni 2013

Bangsaku Miskin , Bangsaku Stylish



Ketika berbicara tentang Indonesia dan dunia mode. Kita pasti sering melihat bahwa bangsa Indonesia termasuk kaum yang memiliki ragam mode khas daerahnya dan juga mengadopsi bangyak gaya dari berbagai negara. Hal ini tidak terlepas dari semakin meluasnya era globalisasi yang banyak di sebarkan. Sebagai sebah negara berkembang Indonesia termasuk negara yang sangat ‘welcome’ dengan datangnya berbagai pengaruh dari luar (negara tetangga).
PERKEMBANGAN industri fashion di Tanah Air memang terbukti cukup signifikan. Tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan negara tetangga, Singapura.
Hal ini pun dibenarkan oleh desainer
Ari Seputra. Meski Singapura lebih maju dan kerap kali disebut sebagai surga belanja, rupanya penduduk di negeri Singa itu masih kalah stylish dibanding Indonesia.

"Singapura itu the worst stylish in the world. karena mereka tidak stylish sama sekali. Pakaiannya very casual,  enggak ada orang bergaya,"ujar ari seputra saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini. 
"Berbeda dengan kita yang kalau berpakaian sangat gaya, berusaha untuk tampil menarik," imbuhnya.
 
style indonesia:

style singapura:


Ari sendiri memang mengikuti perkembangan fashion di Singapura. Apalagi karya busananya juga dipasarkan di sana.
"Koleksi yang di sana memang regular karena lebih pemilih. Mereka juga lebih sensitif fabric, price sama styling. Lalu juga yang ditanya pertama bagaimana cara mencucinya, karena mereka tidak suka repot," tutupnya.
Tapi jika kita melihat kembali keadaan  bangsa dan penduduk kita saat ini. Hal tersebut sangat miris, karena sesungguhnya keadaan bengsa kita yang saat ini berada pada kondisi ekonomi menengah kebawah, membuat hal itu patut  kembali di pertanyakan. Bahkan bisa dikatakan kategori ‘ekonomi menengah’ di indonesia itu sebenarnya sebanding dengan kategori ‘ ekonomi bawah’ yang da di negara yang lebih maju.
Tapi, kita termasuk dalam bangsa yang tidak mau tertinggal soal gaya dan fashion. Mau mahal, murah, kualitas rendah sampai kualitas tinggi pun, selama itu masih masuk dalam tren yang sedang ini saat ini, itu termasuk hal yang lumrah di mata bangsa kita. Dan rata- rata lebih sering menghabiskan biaya untuk hal tersebut tanpa memikirkan lagi efek kedepan, apakah pakaian itu akan bertahan dengan perawatan biasa, atau harus mengeluarkan kocek untuk merawatnya lagi. Dan akhirnya akan berefek pada ekonomi rumah tangga.
Yang semakin membuat miris adalah, ketika melihat bahwa style kini di jadikan ajang untuk menaikan gengsi. Bahwa  ketika rata – rata bangsa kita bahkan harus berusaha lagi menaikan kondisi ekonominya, tapi di lupakan dan melenceng untuk menaikan gengsi mereka di lingkungan tempat tinggal mereka.
Sangat di sayangkan… andaikan kita mau lebih banyak belajar….

0 komentar:

Posting Komentar