Semuanya pasti tidak asin ketika melihat
banyak warga, mahasiswa, anak- anak, orang tua, bergerombol dan berbondong – bondong
membawa spanduk, ban, mencoreng muka, dan foto. Yah “DEMONSTRASI…” siapa yag
tidak tau hal itu, bahkan mungkin sudah menjadi hal biasa ketika melihat aksi
seperti itu sedang terjadi di sekitar anda. Sangat miris melihat kenyataan
bahwa hobi bangsa kita kini adalah berdemo.
Saat ini, penduduk kita menganggap bahwa
demonstrasi merupakan solusi paling instan dalam menyelesaikan suatu masalah
yang dianggap tidak sesuai dengan cara pandang dan keinginan mereka. Demo kini
dianggap kalau tidak berdemo maka pemerintah baru mau mendengarkan apa yang
menjadi pendapat mereka. “kalau
tidak dengan cara ini pasti orang – orang di pemerintahan mana mau mendengarkan
pendapat rakyat kecil”. Rata – rata para pendemo selalu berpikir seperti itu.
Padahal, tidak harus semua masalah di selalu di selesaikan dengan cara
seperti itu kan?
Masih bisa di adakan musyawarah mufakat yang lebih tertib dan damai. Tapi
sangat mengherankan bahwa antara masyarakat dan pemerintah tidak terjalin
kerjasama yang baik. Masing – masing bersembunyi dalam tameng mereka sendiri. Mereka
berudaha mengamankan diri masing – masing. Itulah yang menjadi awal dari
masalah bangsa kita. Sehingga masyarakat menganggap bahwa demo menjadi sarana
mengeluarkan aspirasi dan ketidak sukaan. Yang kemudian menjadi kebiasaan dan
hobby bangsa kita.
Ketika demonstrasi yang baik, tertib dan damai dijadikan sarana aspirasi
rakyat, Itu tidak terlalu bermasalah. Tapi, Yang sangat menakutkan dari Hobby bangsa
kita ini adalah ‘Demonstrasi Anarkis’ banyak demo – demo berakhir dengan
kekerasan yang kemudian menimbulkan korban, merusak sarana umum. Hal –
hal tersebut yang kemudian membuat demonstrasi menjadi ahal yang lekat dengan
nilai negatif. Tapi, walau sudah menimbulkan banyak kerugian dan korban. Tapi demonstrasi
masih menjadi hobby yang marak di lakukan.
Demo anarkis:
Jadi, kita harus lebih dewasa lagi dalam bertindak…!
0 komentar:
Posting Komentar